Bacakepri.com – Kapal Doulos Phos, yakni sebuah kapal pesiar yang disulap menjadi hotel mewah, The Ship Hotel yang berada di kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, tepat pada hari, Kamis (22/8/2024). merayakan ulang tahunnya yang ke 110 tahun.
Ada yang istimewa di hari ulang tahunnya kali ini, Pemilik Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, Eric Saw, berkesempatan meluncurkan buku tentang perjalanan panjang kapal yang konon katanya di produksi 2 tahun setelah Kapal Titanic dibuat tepatnya pada tahun 1914, hingga sampai di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Indonesia.
Peluncuran buku yang diberi judul,The Ship & I ini dilaksanakan secara sederhana namun khidmat bersama pemerintah daerah setempat dan juga pihak-pihak yang turut membantu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di 50-Nations Banquet Hall, yang berada di Dek 6 Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, Kamis (22/8/2024).
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Pemilik Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, Eric Saw beserta istri, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri, Budi Harto, perwakilan Pemkab Bintan, CEO PT Bintan Resort Cakrawala, Abdul Wahab beserta jajaran BRC, Executive Assistant Manager S&M, Bestrin Malau dan Crew.
Hadir juga dalam kegiatan itu, Sekretaris PHRI Kepri, Yeyen Heryawan bersama para General Manager yang ada di Kawasan Wisata Lagoi, Bussiness Partner from Singapura, Penulis Buku The Ship & I, Anisah S.S., M.Hum serta rekan-rekan jurnalis dari kota Batam.
Pemilik Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, Eric Saw tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya atas berulang tahunnya Kapal Doulos Phos yang usianya genap berumur 110 tepat di hari ini.
“Hari ini adalah hari yang sangat spesial buat kami. Karena hari ini Kapal Doulos Phos merayakan ulang tahunnya yang ke 110,” ucap Eric Saw dalam sambutannya berbahasa English yang kemudian diterjemahkan oleh penerjemah.
Lebih lanjut Eric mengatakan, di hari yang spesial ini, dia juga berkesempatan melucurkan sebuah buku tentang kisah perjalanan panjang Kapal Doulos Phos dalam menghadapi semua tantangan maupun rintangan hingga sampai ke Bintan Resort seperti saat ini.
Kemudian, di dalam isi buku tersebut juga menceritakan tentang bagaimana kisah awal mula Eric Saw menerima panggilan bathin dari Tuhan terhadap dirinya, yang ia rasakana sekitar lebih kurang 30 tahun yang lalu.
Lanjutnya, adapun panggilan bathin yang ia rasakan saat itu ialah bagaimana bisa ia ingin bermanfaat untuk orang banyak. Artinya, kehadirannya bisa memberikan dampak positif untuk orang lain.
“Kerinduannya kedepan bagaimana bisa menjadi manfaat untuk orang lain, dan bisa membantu lebih banyak lagi orang-orang yang membutuhkan,” ucapnya.
Masih menurut Eeic, setelah ia mendapatkan panggilan bathin dari Tuhan itu, Eric membutuhkan waktu sekitar 20 tahun lamanya untuk ia bisa mempersiapkan dan membawa misi besarnya hingga saat ini.
Menurutnya, Kapal Doulos Phos ini memiliki makna yang sangat mendalam yakni melayani dalam terang. Doulos itu dalam bahasa Yunani artinya Melayani. Sedangkan Phos dalam bahasa Yunani juga memiliki arti terang.
“Jadi, makna arti kapa Doulos Phos itu sendiri yakni melayani di dalam terang,” ssbutnya
Diceritakannya lagi, awalnya ia hendak membawa Kapal Doulos Phos ini ke negara tetangga Singapura. Namun, setelah melakukan pencarian panjang yang ia lakukan sekitar lebih kurang tiga setengah tahun untuk mencari lahan kosong, namun tak juga ia temukan.
Beruntung lanjut Eric, ia diberitahukan oleh koleganya supaya dia segera menghubungi seseorang yang berada di Pulau Bintan, Provinsi Kepri, Indonesia yakni Vice President Director PT Bintan Resort Cakrawala, Frans Gunara.
Alangka terkejutnya ia ketika mendapat kabar dari pihak pengelola kawasan wisata Lagoi, bahwasannya ada sebuah lokasi di wilayah Kabupaten Bintan yang sangat cocok untuk tempat bersandarnya Kapal Doulos Phos.
“Saya sangat mengapresiasi pihak BRC yang sanggup menyediakan sebuah lokasi untuk berlabuhnya Kapal Doulos Phos. Namun, berlabuhnya kapal ini bukan berada di air, melainkan kapalnya berada di atas daratan,” sebutnya.
Dalam bukunya itu lanjut Eeic, bertabur ucapan terima kasih yang ia sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kabupaten Bintan serta pihak-pihak yang sangat berjasa terhadap berdirinya kapal Doulos Phos yang akan menjadi icon pariwisata di Kabupaten Bintan.
Selanjutnya, tujuan utama diluncurkannya buku The Ship And I ini adalah untuk memberitahukan kepada generasi muda, bahwasannya apapun tantangan dan rintangan yang dialami dalam hidup ini, agar jangan pernah menyerah.
Sama juga halnya dengan perjalanan panjang yang dilalui oleh Kapal Doulos Phos. Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 mengalami berbagai halangan dan rintangan. Namun, berkat kesabaran, keuletan serta tidak mengenal pantang menyerah, akhirnya yang dulunya hanya sebuah kapal pesiar kini berubah menjadi hotel mewah.
“Apapun situasi dan keadaan yang kita hadapi dalam hidup ini, jangan pernah menyerah,” pesannya.
Di lokasi yang sama, CEO PT Bintan Resort Cakrawala, Abdul Wahab mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap peluncuran buku The Ship & I, oleh pemilik Kapal Doulos Phos ini.
“Mewakili seluruh menajemen BRC, saya mengucapkan selamat dan sukses atas peluncuran buku The Ship & I ini,” ucap Abdul disela-sela kegiatan.
Menurutnya, dengan diluncurkannya buku ini bermakna kehidupan Kapal Doulos Phos ini akan terus ada dimana-mana. Lalu, dengan diluncurkannya buku ini juga secara tidak langsung ikut mempromosikan kawasan wisata lagoi melalui buku tersebut.
“Kami akan terus mempromosikan Bintan Resort ini ke mancanegara dan juga Indonesia sendiri, supaya orang ramai datang berkunjung ke Pulau Bintan ini,” sebutnya.
Masih menurut Abdul Wahab, sepengetahuannya bahwa Kapal Doulos Phos adalah satu-satunya kapal benaran yang kemudian disulap menjadi sebuah hotel mewah dan di komersilkan.
Kemudian, Kapal Doulos Phos yang kini sudah berumur 110 tahun ini, informasinya sudah tidak akan ditemukan lagi dibelahan dunia manapun.
Maka dari itu, dengan hadirnya Kapal Doulos Phos di kawasan wisata Lagoi, akan menjadi iconic bagi kawasan itu sendiri. Harapannya dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Pulau Bintan.
“Kapal Doulos Phos masih menggunakan sistem uap atau steam yang masih bisa beroperasi sebagaimana kapal zaman dahulu,” imbuhnya
Sementara, Executive Assistant Manager S&M Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, Bestrin Malau mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang berkenan hadir di acara Peluncuran Buku The Ship & I Karya Pemilik Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, Eric Saw.
“Mewakili seluruh manajemen Doulos Phos The Ship Hotel Lagoi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadirannya,” ucap Bestrin usai kegiatan.
Menurutnya, isi dari buku ini adalah merangkum semua perjalanan pak Eric Saw memiliki Kapap Doulos Phos, mulai dari proses pembelian kapal, perbaikan kapal sampai di Pulau Bintan dan menjadi sebuah hotel mewah seperti saat ini.
“Ini merupakan momen yang sangat luar biasa bagi kami dan juga bagi owner kami Bapak Eric Saw,” ungkap Bestrin sambil tersenyum.
Lanjutnya, sejarah panjang kapal ini membuat nama Doulos Phos ditorehkan di Guinness World Records sebagai kapal penumpang tertua di dunia. Saudagar asal Singapura lalu membeli kapal ini pada 2010. Karena satu dan lain hal, kapal akhirnya ditambatkan di Bandar Bentan Telani (BBT) di Bintan. (sr)